Nilai Satu Jiwa
Baca: Lukas 15:1-10
Siapakah . . . yang mempunyai
seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak
meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi
mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? —Lukas 15:4
Hanya beberapa jam sebelum Kim
Haskins mengikuti upacara kelulusannya dari SMA, suatu kecelakaan mobil
merenggut nyawa ayahnya dan mengakibatkan Kim dan ibunya masuk rumah sakit.
Keesokan harinya, Joe Garrett, kepala sekolah SMA itu, menjenguknya di rumah
sakit dan berkata bahwa mereka ingin melakukan sesuatu yang khusus untuknya di
sekolah. Artikel surat kabar The Gazette (Colorado Springs) yang ditulis
oleh James Drew menggambarkan besarnya kasih dan dukungan yang diberikan para
guru, pegawai administrasi, dan teman-teman sekelas Kim kepadanya. Beberapa
hari kemudian, mereka yang begitu tersentuh dengan kehilangan yang Kim alami
itu memenuhi aula sekolah untuk suatu upacara kelulusan yang khusus diadakan
baginya.
Garrett berkata, “Dalam dunia
pendidikan kita berbicara tentang prinsip ‘tidak boleh ada murid yang
tertinggal’. Dalam dunia militer, ada prinsip ‘tidak boleh ada prajurit yang
tertinggal’. Hari ini, kita menyatakan bahwa ‘tidak boleh ada lulusan yang
tertinggal.’”
Yesus menekankan pentingnya nilai
setiap orang bagi Allah dengan tiga kisah tentang sesuatu yang hilang—domba,
dirham, dan anak (Lukas 15). Dalam setiap kisah itu, seseorang telah kehilangan
sesuatu yang sangat berharga. Saat ditemukan kembali, para sahabat dan tetangga
pun diundang untuk bersukacita bersama dan merayakannya.
Maksud kisah-kisah itu sangat jelas:
Kita semua sangat berharga bagi Allah, yang menawarkan kepada kita pengampunan
dan hidup baru melalui Kristus. Dan dengan setia Dia mencari kita dalam kasih
dan kemurahan-Nya. Ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang
bertobat (ay.7). —DCM
Aku
terhilang tetapi Yesus menemukanku—
Dia temukan aku domba yang tersesat,
Memelukku dengan tangan kasih-Nya,
Tuntunku kembali ke dalam jalan-Nya. —Rowley
Dia temukan aku domba yang tersesat,
Memelukku dengan tangan kasih-Nya,
Tuntunku kembali ke dalam jalan-Nya. —Rowley
Nilai
diri kita diukur menurut apa yang telah Allah perbuat untuk kita.
在
谨恩·哈斯金的高中毕业典礼开始之前几个小时,一场车祸夺走她父亲的生命,谨恩和她的母亲则负伤住院。翌日,谨恩的高中校长乔·格兰特前来医院探访,表明 他们希望在学校里为她做些特别的事。詹姆士·朱在当地报章上的文章如此记述:几天后,在学校特别为她举办的毕业典礼中,教职员及同学们对谨恩的失丧都感同 身受,他们的支持与關爱充满了学校礼堂。
校长格兰特说:「在教育上,我们常说不舍弃任何一个孩子;在军队中,我们常说,不撇下一兵一卒;今天,我们要说,我们不会遗忘任何一个毕业生。」
这清楚地说明了,对上帝而言,我们每一个人都很重要,祂藉着基督赐下饶恕与新生命给我们,且以祂的爱与恩典,不断地寻找我们。一个罪人悔改,在天上就要这样为他欢喜。(7节)
我从前远离我主,
如迷羊漂流旷野;
主却以慈爱寻找,
引领我归回羊圈。
Rowly
如迷羊漂流旷野;
主却以慈爱寻找,
引领我归回羊圈。
Rowly
基督为我们舍命,显示我们的珍贵价值。
Tidak ada komentar:
Posting Komentar