Prinsip Pelepasan
“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun
benar-benar merdeka.” —Yohanes 8:36
Dalam bukunya yang berjudul Throw Out Fifty Things
(Buang 50 Hal Ini), Gail Blanke menuliskan 4 “Prinsip Pelepasan” yang berguna
untuk menolong pembacanya menyingkirkan berbagai sampah dari hidup mereka.
Prinsip pertama menyatakan, “Jika hal itu . . . membebanimu, menghalangimu,
atau membuatmu merasa tidak nyaman dengan dirimu sendiri; buanglah, berikanlah,
juallah, lepaskanlah hal itu, dan lanjutkanlah hidupmu.”
Menurut saya, Prinsip Pelepasan ini juga bisa diterapkan
dalam kehidupan rohani: Kita tak perlu terus-menerus terjerat dengan dosa masa
lalu. Saudara-saudara Yusuf bergumul dengan hal tersebut. Bertahun-tahun
setelah menjual Yusuf sebagai budak, mereka masih mengingat sikap mereka yang
kejam dan kini mereka takut Yusuf akan membalas dendam (Kej. 50:15). Jadi
mereka mengirim pesan kepada Yusuf dan memohon pengampunannya (ay.16-17).
Mereka tetap merasa bersalah meski Yusuf telah berbuat baik dan meyakinkan
mereka (45:4-15).
Banyak dari kita yang terus-menerus terjerat dengan berbagai
kesalahan kita di masa lalu, meski orang-orang yang pernah kita lukai telah
mengampuni dan berbuat baik kepada kita. Meski demikian, kemerdekaan sejati
terjadi ketika kita mengakui kesalahan kita kepada Allah. Dia mengampuni
kesalahan kita (1Yoh. 1:9) dan kita dijauhkan darinya (Mzm. 103:12). Seperti
yang dituliskan di sebuah ayat, Dia membuang segala dosa kita ke dalam
tubir-tubir laut! (Mik. 7:19). Karena inilah, kita bisa mengingatkan diri
sendiri bahwa Sang Anak telah memerdekakan kita, dan kita pun benar-benar
merdeka (Yoh. 8:36). —JBS
Hari
yang bahagia saat Yesus menemukanku
Saat tangan-Nya yang kuat merengkuhku;
Saat dibuang-Nya dosaku ke laut terdalam,
Kini jiwaku penuh sukacita dan kemenangan. —Reitz
Saat tangan-Nya yang kuat merengkuhku;
Saat dibuang-Nya dosaku ke laut terdalam,
Kini jiwaku penuh sukacita dan kemenangan. —Reitz
Harga
kemerdekaan kita dari dosa telah dibayar dengan darah Yesus.
在盖儿‧布兰克(Gail Blanke)所写的《丢掉五十样东西》一书中,她拟出了四条「丢弃法则」,帮助人们清除生活中充塞的杂物。第一条法则说到:「只要会让你心情沉重、妨碍你,或让你自我感觉不好的东西,就丢掉、给掉、卖掉、放掉,继续前进。」
我觉得这个「丢弃法则」也可以运用在属灵的事上:我们无须为已被宽恕的过往而耿耿于怀。约瑟的哥哥们就尝到如此苦头;在他们把约瑟卖为奴隶的多年后,他们想起自己残酷的行为,也害怕遭到报复(创世记50章15节),所以他们打发人去见约瑟,恳求他的饶恕(16-17节),即便约瑟早已向他们保证过,也以仁慈的行动对待他们(45章4-15节),他们仍然这样做。
我们许多人仍因过去的错误行为感到愧疚,即便那些我们可能伤害过的人已仁慈地宽恕了我们。然而,当我们向上帝承认错误,就会得到真自由。祂赦免我们的过犯(约翰一书1章9节),且使我们远离那些过犯(诗篇103篇12节)。一如弥迦书描述的,祂把我们的罪恶投入深海(弥迦书7章19节),因此,我们可以提醒自己:人子已使我们得自由,我们也真自由了(约翰福音8章36节)。
多开心因耶稣寻见我,
当祂强壮臂膀围绕我;
当祂将我罪恶埋深海,
我灵就充满喜乐胜利。
Reitz
当祂强壮臂膀围绕我;
当祂将我罪恶埋深海,
我灵就充满喜乐胜利。
Reitz
世人罪孽得赦免,全因耶稣流宝血。
Tidak ada komentar:
Posting Komentar